Kamis, 26 Maret 2009

heroikisitas tol

Saatnya sang kaya raya berjalan. Melenggang. Tak mau dia lihat ingus rakyat. Terlupakan olehnya rintih para jelata. Mana aku mau berdampingan mereka, bau!, katanya sombong. Wow, lihatlah betapa gagahnya kota ini. Terbahaklah ia bersama sesama bangsat...

lalu singkat kata
berderulah eskavator
usir mereka si empunya harga diri
acuhkan isak-isak ibunya
bakar mereka
gebuk para pembela
ratakan gubuknya
keraskan dengan jutaan kantung semen
tuangkan aspal panas di atas mereka

Sekali lagi keangkuhan membuktikan keberadaannya
Tol telah melilit kota
sang kaya raya melenggang tenang



Lupakan rakyat di bawah sana!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar