Senin, 29 Juni 2009

swarnabumi

tahukah tanah hitam ini adalah surga?
tahukah laut biru ini adalah muara rahmat-Nya?

dimana ikan-ikan bisa bergurau dengan bebatuan,dalam aliran jernih nan suci

dimana tiap biji yg teronggok akan menjelma jadi belantara

nirwana khatulistiwa,ini surga di dunia

titik-titik hijau mengerumun memijak biru yang tak berbatas,layaknya untaian zamrud maha mulia

istana Tuhan untuk makhluknya.

Sabtu, 27 Juni 2009

bagiku

pada kedudukan cinta sebagai peruntungan, maka kini aku merugi

jika cinta adalah sebuah jalan, maka sekarang aku tersesat

jika cinta adalah penantian, maka aku telah terlambat

ketika cinta menjadi peradilan, maka akulah terhukum

ketika cinta adalah kebenaran, maka aku fantasi

sesaat putih menjadi setia kepada langit. Sebentar ia terlelap di palsunya.

untukku

Senin, 08 Juni 2009

aku sampah

aku sampah
aku makan dari hasilku mengais
kubagikan pada anak istriku,enak,kata mereka
bak sampah adalah kafeku,tempat dimana orang menjenuhkan hidup
melukiskan senyum di bawah jingga

aku tinggal di dalam sampah
atap kertas membuat sengat siang tak mampu menyentuh
bahkan elang enggan. mencium tikus d kolong istanaku
cukup kantong semen yang menahan kami dari mati
menidurkan bayiku di atas perapian hina

tubuhku berbalut sampah,bercetak versace
mobilku dari barang daur ulang, bersimbol mercedez

akulah sampah
lebih sampah dari sampah
aku makan disuap tangan pemungut sampah
aku minum berteguk keringat pemulung

aku bertuhan pada sampah
aku sampahnya sampah

Jumat, 05 Juni 2009

minus

jalanan, mengusik beburungan untuk melayang jauh tinggalkan tepian

ekspresi dari kemajuan manusia
juara kompetisi di segala bidang
yang merajam kami tanpa ampun

tak ada kata cukup
tiada lagi terdengar kabar dari merpati, mungkin sayapnya patah, sekarang bersautan sinyal untuk menggantikan
dari frekuensi ke frekuensi

apakah itu terdengar heroik bagimu?

tidak untukku

Selasa, 02 Juni 2009

alunan pentas

musik, tak haruslah kau berhenti saat lagu berakhir

ketika syair-syair lelah berpuisi, teruslah berjalan, hingga pentas turunkan tirainya

biarkan dirigen mendekap tangannya

teruslah kau berdendang

hiruplah nada-nada itu, lalu hembuskanlah simfoni

alunkan musikmu, tak usah kau hirau jika lampu sorot tak menyapamu

tetaplah di jalanmu, mainkan intro, suarakan chorusmu, ayunkan reffrainmu

ketika semua padam nanti

melayanglah bersama riuh tepuk tangan penonton...