kebutaan tak membuat ia lupa jalan
ia yg dituntun oleh fantasi
selalu terbang bersama khayalan
membumbung tinggi bersayap imajinasi
religi sudah basi
ia yang bosan dengan cobaan
yang mencoba menyairkan takdir dengan bahasa mimpi
ia lah aku
Sabtu, 30 Mei 2009
Jumat, 29 Mei 2009
Wine
Wine membuat bulan tak berjalan, menidurkan mentari sepanjang siang
orang yang diberkati
menikmati reguk demi reguk meresapi tiap teguk
orang yang mengklaim dirinya bisa menarik siang dengan rafia
berpagut serapah dengan para pemilik cangkul
ini bukan nada-nada ketidakadilan
cuma bukti dari ketimpangan
wine menyajikan pesta gembira
di tempat lain segelas teh jadi oase
Wahai Empunya Semesta, ampuni mereka, orang yang Kau berkati.
orang yang diberkati
menikmati reguk demi reguk meresapi tiap teguk
orang yang mengklaim dirinya bisa menarik siang dengan rafia
berpagut serapah dengan para pemilik cangkul
ini bukan nada-nada ketidakadilan
cuma bukti dari ketimpangan
wine menyajikan pesta gembira
di tempat lain segelas teh jadi oase
Wahai Empunya Semesta, ampuni mereka, orang yang Kau berkati.
Asap
kuserahkan hidup demi asap
asap-asap bergeliat di paru yang sekarat
seolah mampu mengangkat derajat
mulai menjambak leher kini
aku mulai bosan dengan simfoni kemiskinan
biar asap mengakhirinya perlahan
ketika asap bergeliat, aku serasa mermaid di tepi jalanan
Tuhan, aku bukan perengek nasib
lihat, duniaku berputar meski beberapa pon asap di dadaku
dada ini tetap lapang, meski cuma Kau isi asap
aku lelah berzikir, kau tetap memberiku mimpi, seperti asap-asap itu
yang hilang di dekap waktu
bagi beberapa yang lain, asap adalah ekspresi, untukku asap bagian dari ekspektasi
potongan dari imajinasi
asap mengantarku, sampai tanah membakar jasadku.
asap-asap bergeliat di paru yang sekarat
seolah mampu mengangkat derajat
mulai menjambak leher kini
aku mulai bosan dengan simfoni kemiskinan
biar asap mengakhirinya perlahan
ketika asap bergeliat, aku serasa mermaid di tepi jalanan
Tuhan, aku bukan perengek nasib
lihat, duniaku berputar meski beberapa pon asap di dadaku
dada ini tetap lapang, meski cuma Kau isi asap
aku lelah berzikir, kau tetap memberiku mimpi, seperti asap-asap itu
yang hilang di dekap waktu
bagi beberapa yang lain, asap adalah ekspresi, untukku asap bagian dari ekspektasi
potongan dari imajinasi
asap mengantarku, sampai tanah membakar jasadku.
Palem
guna apa dia
palem yang sendiri terpaku
dalam sepi yang sejati
kadang angin menghampiri, memberi riuh yang semu
palem tertunduk malu
ia sadar daunnya tak meneduhi, buahnya tak diingini
tubuhnya pun tak sekuat jati
palem terluka
tak ada yang peduli
ia serahkan dirinya menjadi santapan petir,
"itu lebih baik, daripada membiarkan teman-teman rumput di bawah sana terlecut petir", katanya
palem tak boleh mati
sekeluarga merpati mulai menganyam jerami di sela daunnya
menjadikan palem rumah mereka
hidup palem kini berarti
palem tak boleh mati
palem yang sendiri terpaku
dalam sepi yang sejati
kadang angin menghampiri, memberi riuh yang semu
palem tertunduk malu
ia sadar daunnya tak meneduhi, buahnya tak diingini
tubuhnya pun tak sekuat jati
palem terluka
tak ada yang peduli
ia serahkan dirinya menjadi santapan petir,
"itu lebih baik, daripada membiarkan teman-teman rumput di bawah sana terlecut petir", katanya
palem tak boleh mati
sekeluarga merpati mulai menganyam jerami di sela daunnya
menjadikan palem rumah mereka
hidup palem kini berarti
palem tak boleh mati
Kamis, 21 Mei 2009
syukur
apa daya saat ini harapan-harapan serasa hanya melayang
jauh dari rengkuhan walau galah sudah diayunkan
kegagalan sekarang membuatku semakin jauh dari langit
semakin terjerembab terinjak
oleh cerca lidah yang bertuan takabur
di hati hanya bisa bergumam, apa yang sebenarnya Tuhan berikan?
sampai aku terantuk kalimat, apa yang telah kuberikan pada-Nya?
aku terdiam
jauh dari rengkuhan walau galah sudah diayunkan
kegagalan sekarang membuatku semakin jauh dari langit
semakin terjerembab terinjak
oleh cerca lidah yang bertuan takabur
di hati hanya bisa bergumam, apa yang sebenarnya Tuhan berikan?
sampai aku terantuk kalimat, apa yang telah kuberikan pada-Nya?
aku terdiam
Rabu, 20 Mei 2009
kesumat
di sela jemari, masih tersisa darahnya
lengket,amis sebusuk ketika nyawa masih menempel di kulit arinya
noda di sana sampai tak sampai hati untuk menciutkan diri
ketika matanya kembali terbelalak, menyusul kemudian gemuruh gelegak
dari ujung-ujung kuku tetes-tetesnya mengalir deras
dia yang mencabik habis dagingku
dia yang menyeruput perlahan darahku
dia yang mengerat santai rusukku
dia yang mengiris sendiku
kini darahnya mengalir, di tanganku
lengket,amis sebusuk ketika nyawa masih menempel di kulit arinya
noda di sana sampai tak sampai hati untuk menciutkan diri
ketika matanya kembali terbelalak, menyusul kemudian gemuruh gelegak
dari ujung-ujung kuku tetes-tetesnya mengalir deras
dia yang mencabik habis dagingku
dia yang menyeruput perlahan darahku
dia yang mengerat santai rusukku
dia yang mengiris sendiku
kini darahnya mengalir, di tanganku
Selasa, 19 Mei 2009
sin
pijak-pijak kaki di pematang kisah meninggalkan seberkas jejak
tapak-tapak yang berbicara tentang dosa
membaurnya keangkuhan dan khilaf
sebersit maaf samar terdengar dari balik diafragma yang sekarat
sesal tak perlu dinanti, membuat tapak-tapak itu terlihat jelas
tapak-tapak yang berbicara tentang dosa
membaurnya keangkuhan dan khilaf
sebersit maaf samar terdengar dari balik diafragma yang sekarat
sesal tak perlu dinanti, membuat tapak-tapak itu terlihat jelas
kepastian mungkin
liang lahat itu sudah bisa kulihat
aku tak tahu jarak pastinya
yang pasti aku akan terbaring disana
mungkin setelah, kuterbangkan semua di hatiku menggaruk emas di langit kesempurnaan
mungkin setelah tangan-tangan yang pernah memapahku telah mengangkatku ke tahta kesenangan
mungkin setelah kulekatkan namaku di terang lazuardi
mungkin setelah kupuaskan dahagaku akan kepalsuan
mungkin setelah warna-warna pelangi cinta tak lagi membusur di horison pilu
atau mungkin sebelum semua itu
mungkin sekarang.
aku tak tahu jarak pastinya
yang pasti aku akan terbaring disana
mungkin setelah, kuterbangkan semua di hatiku menggaruk emas di langit kesempurnaan
mungkin setelah tangan-tangan yang pernah memapahku telah mengangkatku ke tahta kesenangan
mungkin setelah kulekatkan namaku di terang lazuardi
mungkin setelah kupuaskan dahagaku akan kepalsuan
mungkin setelah warna-warna pelangi cinta tak lagi membusur di horison pilu
atau mungkin sebelum semua itu
mungkin sekarang.
Sesuatu dari yang Lalu
mungkin saat ini tetap pada pendirian,yang lalu biar berlalu
sampai kemudian menoleh,menyapa tiap jajar kenangan yang seakan kokoh terhembus angin
tertulis dengan aksara asmara yang melekat, dengan tinta pekat ketulusan semua itu
sampai sekarang, dimana masa depan adalah tujuan,bukan pertaruhan, aku yakin
sampai tak nampak lagi apa yang dicari, sama sekali pergi
aku masih saja berjalan menoleh
berharap temukan sapu penyesalan dari semua yang tertulis di jajar kenangan itu
entah
sampai kemudian menoleh,menyapa tiap jajar kenangan yang seakan kokoh terhembus angin
tertulis dengan aksara asmara yang melekat, dengan tinta pekat ketulusan semua itu
sampai sekarang, dimana masa depan adalah tujuan,bukan pertaruhan, aku yakin
sampai tak nampak lagi apa yang dicari, sama sekali pergi
aku masih saja berjalan menoleh
berharap temukan sapu penyesalan dari semua yang tertulis di jajar kenangan itu
entah
Minggu, 17 Mei 2009
Misi-Fiksi
Persaingan hanya menyebabkan kekalahan.
Kebijaksanaan menghasilkan kemenangan tanpa mengalahkan.
si pecundang kini hanya terlindung awan hitam penderitaan, dia yang menang mabuk oleh arak keangkuhan.
Nurani terlebur picik, oleh sinis mata yang berulang kali mendetak tanah.
Sang pemenang sudah terbang.
Kebijaksanaan menghasilkan kemenangan tanpa mengalahkan.
si pecundang kini hanya terlindung awan hitam penderitaan, dia yang menang mabuk oleh arak keangkuhan.
Nurani terlebur picik, oleh sinis mata yang berulang kali mendetak tanah.
Sang pemenang sudah terbang.
Sabtu, 09 Mei 2009
Setelah Mati Perang
Hanya suara tembakau terbakar yang membisik dari balik tembok bambu. Malam ini begitu mencekam, suara tangisan pohon yang memilukan, bau-bau anyir beterbangan. Nyawa-nyawa telah mengawang-awang tadi siang. Sekarang asap mulai membumbung deras mendaki udara. Tadi siang begitu menakutkan. Malam ini masih mencekam. Masih terus terdengar denyut-denyut kecil dari timah panas yang tadi pagi mulai bertubrukan. Ini sekedar perang. Tadi baru semua pergi. Selamanya.
curhat 1
tau ga tmen2 q msi inget saat2 pling buruk, sedih, etc lah..dlm hmpir 20 tahun q hidup.
first, wktu kakakq mninggal,..wktu itu 18 April 2002, q msi inget bgt, satu-persatu sblum kjadian mnakutkan itu. Kakak mlempar senyumnya ke aq, itu senyumnya yg terakhir di dunia, dia kasih senyum terakhir itu bwtq. Itu mengubah hampir total smw ttg aq.
kedua..g ad. Ya mgkn cm satu itu...moga g da lagi saat2 kygt.
terakhir mungkin q tulis smw ini krn mlm ini sepi gila.
first, wktu kakakq mninggal,..wktu itu 18 April 2002, q msi inget bgt, satu-persatu sblum kjadian mnakutkan itu. Kakak mlempar senyumnya ke aq, itu senyumnya yg terakhir di dunia, dia kasih senyum terakhir itu bwtq. Itu mengubah hampir total smw ttg aq.
kedua..g ad. Ya mgkn cm satu itu...moga g da lagi saat2 kygt.
terakhir mungkin q tulis smw ini krn mlm ini sepi gila.
Langganan:
Postingan (Atom)