Rabu, 22 April 2009

Cengkareng, 22 Maret

Awan serasa lelah menggelayut di langit. Sebentar kemudian susut menyusut mereka jadi keriput, hilang.

Di sana masih berterbangan kereta langit. Sementara di jalanan ini, muka-muka lelah menghiasi. Bagai mengejar sang matahari, orang kantoran, kondektur, tukang ojek, sampai budak berlarian ke barat, memanjat ufuk.

Tak pernah dihirau satu-satu manusia itu, yang jelas, tujuan mereka sama. Arah mereka sama.
Sesampai di pinggir kali, busuk begitu menyengatnya, mereka tetap biarkan kumis-kumis tertusuk, lipstik-lipstik carut marut.

Adakah mata melirik mereka yang tergopoh menjinjing?
Adakah telinga mendengar mereka yang tersengal mengayuh?
Adakah hati teriris menyaksikan mereka yang mengiba sendu?

Mereka berlalu begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar